pagi terik menjelma buta
hening bukan sunyi lagi
mungkin kembali bersamudra
atau tenggelam oleh sepi
sedetik silam engkau berlalu
tapi masih kudengar aromamu
petuahmu menyihirku bisu
tertegun sndiri tiada ucap
aku sudah salah
aku mungkin berdosa
sungguh tiada harta kumiliki
kecuali cahaya dalam senja
namun bagaimana ku lukiskan maaf
bila kanvas hati enggan kau buka
bagaimana aku mendekati kalbu
bila sedetik kutemui kau berubah arah
kumohon jangan buka selimut dukamu
tataplah sejenak penyesalanku
suara hati ini seperti mabuk
bagai purnama tanpa cahaya
kususun tiap tangkai mawar maafku
di lantai yang berdindingkan perih
berharap merengkuh kembali senyumanmu
yang sirna karena diriku
mungkin musnah bagiku menggapai maaf
dan haram bagimu menghapus khilafku
namun hatiku terus mendayu
"Bukalah Tirai Maaf Untukku!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar